Monday, September 15, 2014

Cat Cafe

Kafe Kucing di Jepang




Sekitar tahun 2004, kafe kucing mulai populer di negara Sakura. Banyaknya dibangun kafe kucing di Jepang karena dilarangnya memelihara hewan di rumah sewaan. Pemerintah Jepang berpendapat bahwa, pemeliharaan hewan di Jepang membutuhkan biaya yang tinggi. Pemeliharaan hewan di rumah sewaan juga dilarang agar tidak menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu waktu tidur pada malam hari. Hal inilah menyebabkan berkurangnya kesempatan warga untuk memelihara hewan. Padahal banyak sekali pecinta kucing yang ingin bermain bersama kucing untuk melepas stress dan penat sepulang bekerja. Oleh karena itu, kafe kucing mulai banyak beroperasi, dimana banyak kucing-kucing yang disewakan untuk bermain dengan pelanggan sambil ditemani dengan makanan atau minuman yang dipesan. 





Bagi masyarakat Jepang, kucing adalah hewan yang istimewa. Sebagian besar masyarakat Jepang juga lebih memilih memelihara kucing ketimbang anjing. Hal ini dikarenakan adanya mitos turun-temurun yang menyatakan bahwa kucing adalah hewan kesayangan Amaterasu atau Dewi Matahari. Konon sebagai hewan kesayangan Dewa, kucing turun ke Bumi untuk mengamati kehidupan manusia dan memeberitahu kepada Dewa apabila ada orang yang memiliki hati yang mulia namun hidup miskin, maka kucing tersebut akan memberi tahu Dewa kemakmuran untuk memberi orang tersebut rahmat rejeki. Dari mitos ini lah munculnya boneka "Maneki Neko". Patung kucing yang melambaikan  satu kakinya ke depan ini dipercaya sebagai simbol pembawa rejeki dan kemakmuran.


 







No comments:

Post a Comment