Tuesday, October 14, 2014

Rio de Janeiro

Rio De Janeiro merupakan salah satu kota tercantik di dunia. Berpenduduk sekitar 6,3 juta jiwa, Rio de Janeiro menjadi kota kedua terbesar di Brasil setelah Sao Paulo yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.

Rio de Janeiro pertama kali ditemukan pada 1 Maret 1565 oleh Estacio de Sa dan menjadi pusat pemerintah Brasil sejak 1764 sebelum dipindah ke Brasilia pada 1960. Alexandra de Vrie dalam karyanya berjudul Rio de Janeiro Day by Day, mencatat sejak 1950-an, Rio de Janeiro merupakan salah satu kota penting dalam jalur perdagangan bangsa Portugis.

Penemuan emas di Minas Gerais pada 1665 menjadi awal era baru perkembangan Rio de Janeiro yang kemudian bertransformasi menjadi tempat bertemunya para pedagang Eropa untuk mendistribusikan emas, kopi serta batu mulia. Seiring berjalannya waktu, sejarah panjang kota serta hamparan bukit di antara laut Atlantik membuat kemolekan Rio de Janeiro begitu terasa.

Sebut saja Teluk Guanabara, Puncak Corcovado, Gunung Sugarloaf, Danau Rodrigo de Freitas, Pantai Barra da Tijuca, Arcos da Lapa, Hutan Tijuca, Teater Kota Praja, hingga Stadion Maracana, yang hingga kini terus didatangi oleh pelancong seluruh dunia.

Belum lagi jika menyaksikan keindahan panorama Rio de Janeiro berbalut iklim tropis dari Puncak Corcovado yang mempunyai tinggi 704 meter dari permukaan teluk. Patung Yesus Kristus yang biasa disebut "Christ The Redeemer" dengan kedua lengan terbentang dengan tinggi 30 meter dan berat 1.145 ton semakin menambah estika kota.

Rio de Janeiro adalah surga sepak bola. Di kota itulah sejumlah nama besar pesepak bola Brasil lahir. Sebut saja para legenda seperti Jairzinho, Zico, Ronaldo hingga Romario yang sukses mencatatkan tinta emas di kancah sepak bola dunia.

Faktor geografis Rio de Janiero menjadikan sepak bola begitu digemari oleh masyarakat setempat. Tak jarang ditemui di sudut jalanan, gang-gang kecil serta pinggir pantai, dari anak-anak hingga orang dewasa dengan riang bermain sepak bola. Bagi mereka, sepak bola sudah seperti cinta kepada agama.

No comments:

Post a Comment