Sunday, October 26, 2014

Wisata Masangin di Alun - Alun Selatan Yogyakarta

Pernahkah Anda mendengar tempat wisata Alun-Alun Kidul Yogyakarta? Jika Anda berwisata ke Yogyakarta, cobalah untuk mengunjunginya. Alun-Alun Kidul terletak di wilayah Keraton Yogyakarta, tepatnya berada di belakang Keraton Yogyakarta (selatan Keraton). Selain Alun-Alun Kidul, terdapat pula Alun-Alun Utara yang dapat Anda temukan di depan Keraton (bagian utara Keraton). Kedua alun-alun ini memiliki fungsi yang berbeda. Alun-Alun Utara (Altar) berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dan memiliki watak yang ribut, sedangkan Alun-Alun Kidul (Alkid) berfungsi sebagai penyeimbang dari keadaan yang terdapat di Altar. Sebagai salah satu landmark Yogyakarta selain Tugu, Malioboro, Kraton, dan Tamansari, tentunya Alun-alun Kidul dapat menjadi tujuan wisata lainnya jika Anda berkunjung.

Sejarah dan legenda pohon beringin alun-alun kidul
Pada jaman dahulu Alkid digunakan sebagai tempat bagi prajurit keraton untuk berlatih ketangkasan. Berbagai latihan yang diajarkan antara lain adalah manahan (lomba memanah dengan posisi duduk bersila), setonan (latihan berkuda), rampok macan (lomba adu harimau), dan lain-lain. Selain itu, mereka juga menggunakannya untuk melatih konsentrasi dengan cara masangin (berjalan melewati dua buah pohon beringin kembar yang terdapat ditengah-tengah Alkid). Pohon beringin ini memiliki pagar disekitarnya berupa tembok yang mengelilingnya dan sering disebut dengan ringin kurung. Terdapat makna simbolis dari kedua pohon beringin ini yaitu sebagai laki-laki pada pohon beringin sebelah barat dan simbol perempuan pada pohon beringin sebelah timur.

Mengenai asal mula pohon beringin kembar tersebut, terdapat berbagai versi sejarah yang terdapat didalamnya. Ada yang mengatakan Sultan Hamengkubuwono I mempunyai putri yang cantik jelita yang membuat banyak lelaki terpikat akan kecantikannya serta ingin melamarnya. Untuk itu, Sultan pun memberi tantangan bagi siapa saja yang ingin melamar putrinya, yaitu harus melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup. Menurut Sultan, hanya orang yang memiliki hati baik dan tulus yang dapat melewati beringin kembar dengan mata tertutup. Konon, yang berhasil melewatinya dan menjadi menantu Sultan hanyalah Prabu Siliwangi. Versi lain dari pohon beringin ini mengatakan beringin kembar digunakan sebagai pertahanan gaib untuk mengecoh pasukan Belanda yang ingin menyerang keraton agar mereka kehilangan arah.

Wisata Pohon beringin Alun-alun kidul

Saat ini, Alkid beralih fungsi menjadi tempat hiburan bagi masyarakat umum. Berbagai golongan masyarakat dapat memanfaatkan Alkid sebagai wisata olahraga mereka untuk sekedar jogging ataupun bersepeda mengelilingi Alkid di pagi maupun sore hari. Pada malam hari, kondisi Alkid lebih ramai dibanding pagi hingga sore hari karena segerombolan anak muda datang berbondong-bondong untuk menikmati wisata malam Alkid. Ada yang memutari Alkid dengan menggunakan Odong-odong dan becak mini yang disewakan, ada ingin berwisata kuliner, ada pula yang ingin mencoba melakukan masangin. Bagi wisatawan, berkunjung ke Alkid tidak akan terasa sempurna jika tidak mencoba masangin. Menurut mitos, jika Anda mampu melewatinya dengan lancar, berarti Anda termasuk orang yang memiliki hati serta pikiran yang bersih. Selain itu, apa yang Anda inginkan akan terkabul. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa jika Anda mampu melewatinya, rejeki Anda akan lancar. Apabila Anda tidak membawa penutup mata, terdapat persewaan penutup mata di sekitar Alkid. Anda cukup merogoh uang sebesar Rp. 3000, 00 untuk menyewanya.

Untuk wisata kulinernya, Anda tidak perlu khawatir karena terdapat penjual di sekitar Alkid yang menjajakan berbagi jenis makanan, baik di angkringan maupun warung lesehan. Menu khas yang biasa disantap adalah wedang bajigur, wedang ronde, dan  jagung bakar. Penjaja makanan yang lain adalah tempura, otak-otak, dan bakso bakar. Jika Anda ingin menyantap makanan berat, di Alkid terdapat penjual makanan yang menjajakan nasi goreng, ayam bakar, dan bermacam makanan lainnya. Untuk dapat menyewa odong-odong atau becak mini, biasanya Anda akan dikenakan tarif yang berbeda sesuai dengan berapa kali putaran yang Anda inginkan. Selain itu ada pula penyewaan sepeda tandem dengan harga sekitar Rp. 10.000, 00 yang berlaku 4 kali putaran untuk sepeda tandem dua dan 3 kali putaran untuk sepeda tandem tiga.

No comments:

Post a Comment